Renungan hari Minggu, 24 Mei 2020
Selamat siang sedulur semuanya. SALAM SEHAT & BAHAGIA. Selamat hari Minggu. Selamat menikmati kebersamaan dalam Tuhan bersama anggota keluarga dalam perayaan Ekaristi Kudus OL. Hari ini Minggu Paskah ke 7. Hari Minggu komunikasi sedunia. Hari ke 3 Novena Roh Kudus.
BAHAGIA DALAM PENDERITAAN
Bagaimana mungkin merasakan kebahagiaan dalam penderitaan, sakit, suasana yang tidak menyenangkan?Dalam minggu ini kita diajak untuk merayakan hari komunikasi sedunia ke 54 dengan thema Ceritakanlah kepada anak cucu, Hidup menjadi cerita (Keluaran 10:2), menjadikan kehidupan kita sebuah cerita yang baik dan menarik. Merangkaikan kehidupan kita, dalam keseharian kita untuk menjadikan sebuah ceritera yang indah. Masa Paskah hampir selesai, Kamis kemarin kita merayakan Yesus yang naik ke Surga. Dalam bacaan pertama kita melihat bersama bagaimana para rasul, para murid dan Bunda Maria berdoa bersama untuk saling menguatkan. Doa menjadi pokok kehidupan mereka bersama dalam masa sulit, sepeninggal Yesus. Rasul Petrus meminta dan mengingatkan kita untuk tetap bersukacita dalam ambil bagian penderitaan Kristus. Juga Rasul Petrus mengingatkan jangan sampai kalau kita menderita itu karena hal hal yang negatip (mencuri, merampok, membunuh, berzinah, ketergantungan obat/pornografi) namun menderitalah karena melakukan suatu kebaikan untuk orang lain.
Lur Yesus hari ini mendoakan kita semua agar kita semuanya merasakan kebersatuan dan tetap bersatu sebagaimana Kristus bersatu dengan BAPA. Mengapa Yesus berdoa dan mendoakan kita? Pertama Kebersatuan adalah yang utama, karena dengan bersatu dan bersama justru saling menguatkan satu dengan yang lain. Bisa saling membantu satu dengan yang lain ketika mereka dalam situasi yang tidak nyaman. Juga untuk saling mengingatkan agar tidak jatuh dalam dosa dan kesalahan. Juga merupakan bentuk contoh nyata bagaimana Yesus berkomunikasi dengan Bapanya. Coba kita perhatikan berapa sering Yesus melakukan DOA, banyak momen2 kehidupan Yesus selalu diawali, diakhiri dan dilandasi dengan doa. Lalu kenapa kita kadang malas berdoa, bingung mau pakai kata2 apa dalam berdoa apalagi ketika kita doa bersama, semakin tambah susah kalau diminta memimpin. Yuk kita tingkatkan hidup doa kita agar doa menjadi pusat hidup kekristenan kita. Yuk kita memuliakan Tuhan dan menemukan kebahagiaan dalam situasi apapun hidup kita. Yuk kita jadikan doa sebagai sarana komunikasi dengan Allah, sehingga tidak ada kata2 hoak atau kepalsuan dalam diri dan hidup kita. BERKAH DALEM.
Renungan oleh RP. Sambodo, SS.CC.