Renungan hari Senin, 24 Februari 2020

Selamat siang sedulur semuanya. Hari ini Senin biasa dalam pekan biasa ke-7. Senin terakhir sebelum masa Prapaskah. Sungguh beriman beriman sungguh.

Dalam Injil hari ini diceritakan bahwa para murid gagal menyembuhkan orang yang sakit epilepsi. Padahal ketika Yesus mengutus mereka selalu dilengkapi dengan kemampuan untuk menyembuhkan. Ketika orang tuanya meminta Yesus untuk menyembuhkan iapun berkata: “jika Engkau dapat berbuat sesuatu, …..” Melalui perkataan ini Yesus memakainya untuk menunjukkan betapa iman orang tuanya sangat rendah. Maka akhirnya orang tuanya berkata: “aku percaya, tolonglah aku yang kurang percaya ini” Maka Yesus memulihkan si sakit. Dan murid-muridNya pun bertanya “kenapa kami tidak dapat mengusirnya?” Yesus katakan diperlukan doa. Melalui kesembuhan itu Yesus mengembalikan iman orang tuanya dan memurnikan iman mereka semua.

Lur apakah kita masih merasakan mukzijat Tuhan bekerja dalam hidup kita? Apa sih penghalangnya sehingga kita sulit merasakan kehadiranNYA? Bagaimana mempertajam dan memperdalam iman kita? Mukjizat Tuhan entah besar atau kecil terus terjadi dalam diri dan hidup kita, maka untuk dapat merasakan diperlukan doa dengan iman. Penghalang yang ada lebih karena diri sendiri, yaitu dosa, kebiasaan buruk dan ketergantungan akan hal2 yang buruk (dalam bacaan pertama). Untuk mempertajam dan memperdalam iman diperlukan keterbukaan, kepasrahan diri serta membangun kedekatan dengan Allah sendiri serta mengikis habis dosa, kebiasaan2 jelek dan ketergantungan akan hal2 yang jahat. Yuk kita meminta kekuatan dan kemampuan dari Roh Kudus untuk membantu memperbaiki diri kita dan relasi denganNYA. BERKAH DALEM.

 

Renungan oleh RP. Sambodo, SS.CC.