Renungan hari Sabtu, 9 Mei 2020

Selamat siang sedulur semuanya. SALAM SEHAT. Selamat menikmati weekend, walau nggak bisa jalan2. Hari ini Sabtu pekan 4 Paskah. Tetap menikmati.

Kalau kita ditolak, tidak diterima, diisyukan yang negatip bahkan dianiaya disuatu tempat, bagaimana reaksi kita? Hari ini Barnabas dan Paulus mendapatkan perlawanan dalam pewartaan. Kali ini orang2 Yahudi merasa iri karena yang percaya kepada Yesus semakin banyak dan bahkan pada hari Sabat dipenuhi oleh mereka2 yang baru percaya. Maka orang2 Yahudi memakai wanita2 kaya yang berpengaruh untuk mengusir Barnabas dan Paulus dari kota mereka. Barnabas dan Paulus pun mengepaskan debu didepan mata mereka dan pergi dengan sukacita. Perasaan kacau dialami Philipus karena tidak mampu memahami apa yang disampaikan Yesus kepada mereka tentang kesatuan Yesus dengan BAPA. Ternyata lamanya waktu bersama belumlah bisa menjadi ukuran untuk bisa melihat seseorang paham atau tidak. Maka Yesus menegaskan bahwa kebersatuanNYA dengan BAPA adalah hakiki.

Lur jujur, sering kalau hanya menuruti perasaan saja, akan sangat menghancurkan pelayanan. Namun melihat bagaimana Barnabas dan Paulus walaupun disakiti tetap memiliki keceriaan dan bahkan jemaat yang ditinggalkanpun ada dalam suasana sukacita. Kunci utamanya adalah kesadaran bahwa itu perkerjaanku yang kukerjakan dengan sukacita dan tanpa beban. Sering kita dalam pelayanan takut ditolak, tidak siap kalau gagal, menerapkan target yang muluk, sementara Barnabas dan Paulus, justru menyerahkan dan percaya selenuhnya kepada Roh Kudus, maka ketika mendapatkan perlawanan dinikmati saja. Terkadang juga kita menjadi gagal paham karena sudah memiliki frame/kerangka pemahaman yang tidak bisa lagi diotak-atik, maka itulah yang terjadi pada Philipus. Yuk kita belajar untuk semakin memiliki kedalaman/intensitas yang penuh untuk bisa semakin menyadari dan memiliki kesatuan yang penuh (walau saat ini secara spiritual) melalui peran serta dalam Sakramen2. Serta kita membangun keintiman yang sungguh dengan Allah sendiri. BERKAH DALEM.

 

Renungan oleh RP. Sambodo, SS.CC.