Renungan hari Senin, 9 Maret 2020
Selamat sore sedulur semuanya. Hari ini Senin dalam pekan ke-2 Prapaskah. MENCONTOH BAPA.
Kebiasaan-kebiasaan orang tua biasanya akan dengan mudah diikuti anak, namun kalau tidak ada kedekatan maka akan terjadi kesulitan seorang anak meniru orang tuanya, yang ditiru adalah orang yang ada didekatnya dan dekat dengan dia. Pesan ini disampaikan oleh Yesus bagi pendengarNya supaya belajar seperti Bapa untuk mengampuni dan tidak mengadili karena Allah adalah pengampun dan pemberi keadilan. Mengapa hal ini disampaikan Yesus? Karena kita tidak bisa sebaik Allah dalam berlaku Adil, bertindak benar, dan hanya merupakan hak Allah saja. Kalau kita mengadili sering ada prasangka-prasangka tertentu, ada kecenderungan untuk membela yang “bayar”, dan kita menjadi tidak adil karena kita juga memiliki kesalahan di masa lalu. Atau kita kadang pandai menjadi seorang pemain sandiwara dalam mengadili.
Lur yuk kita melihat cermin sebelum kita mengadili orang lain, jangan sampai nanti kita mendapati diri kita ternyata lebih buruk dibandingkan dengan orang yang kita adili. Yuk kita belajar untuk menjadi teman yang baik bagi sesama karena ketika kita menunjuk/memembak dengan satu jari kita maka sebenarnya 3 jari lain mengarah kepada kita. Juga kalau kita memuji orang lain dengan mengangkat ibu jari/jempol, maka 4 jari sebenarnya memuji diri sendiri. Memang kesalahan itu sangat manusiawi, namun hidup kita mengarah kepada yang Ilahi, mencontoh Bapa. Masih sulit, nggak usah takut ada Roh Kudus sebagai penolong kita. BERKAH DALEM.
Renungan oleh RP. Sambodo, SS.CC.