Renungan hari Minggu, 3 Mei 2020
Selamat sore sedulur semuanya, SALAM SEHAT. Selamat menikmati kebersamaan dalam Tuhan bersama keluarga dengan merayakan Ekaristi Kudus bersama, belajar dari kebaikan hatiNYA. Hari ini Minggu Paskah ke 4. merupakan Minggu panggilan dengan melihat dan menjadikan Yesus sebagai gembala yang baik. Mari kita berdoa buat para imam, bruder atau suster agar mereka tetap SETIA dan bagi para calon agar merasakan kegembiraan dalam menanggapi panggilanNYA. MENJADI GEMBALA DAN DOMBA YANG BAIK.
Dikenal dan diingat dengan sebutan nama, setiap orang pasti sangat senang. Namun sayangnya tidak semua orang memiliki daya ingat yang sama dalam menghafal nama (terutama saya) sehingga mungkin banyak yang kecewa karena tidak diingat. Inilah gambaran Yesus sebagai gembala yang baik, yang mengenali domba2NYA, domba2NYA mengenali NYA, serta mendengarkan suaraNYA. Dalam bacaan pertama Petrus walau memiliki latar belakang yang kurang baik, namun mampu membarui diri dengan menampilkan dirinya sebagai seorang pemimpin yang mampu mempertobatkan banyak orang, mengubah mereka dan membuat mereka memberi diri dibaptis. Contoh gembala yang baik diangkat Petrus dalam bacaan 2 dengan mengatakan bahwa IA yang tidak berdosa telah rela mati di Salib untuk dosa2 kita semua. Oleh sebab itu maka hendaklah kita mau berubah menjadi baik. Yesus hari ini menyebut dirinya pintu, untuk menuju dan keluar untuk. Melalui Pintu, maka domba akan merasa aman dan terlindungi serta terjamin apa yang menjadi kebutuhannya selama ada bersama gembala. Seorang gembala akan selalu memperhatikan domba2nya, merawat, memberi jaminan makan dan minum serta keselamatan dan kenyamanan. Namun demikian, sering kali ada saja domba2 yang nakal.
Lur masing2 kita dipanggil untuk menjadi gembala dan sekaligus domba yang baik, yang oleh Paus Fransiskus ditekankan untuk menjadi gembala berbau domba. Gembala yang bukan menggembalakan dirinya sendiri, namun menggembalakan siapapun yang menjadi tanggung jawabnya. Nah kita (dokter, guru, imam, perawat dan profesi yang lain) juga haruslah menjadi gembala yang baik bagi keluarga, komunitas dan mereka2 yang dipercayakan kepada kita. Kita juga diminta untuk menjadi domba yang baik (setia terhadap tugas membaca Firman dan menghidupi, mendengarkan dan mengikuti pesan para imam dimana kita berada, menerima dan hidup sesuai dengan sakramen2, aktif terlibat bukan menjadi tukang kritik yang cuci tangan serta berani menegur serta mengingatkan imamnya apabila mulai salah langkah). Dan tugas yang tidak kalah pentingnya adalah berdoa bersama para gembala dan domba untuk kesetiaan dalam tugas perutusan. Yuk kita berupaya dan berusaha serta memohon pendampingan Roh Kudus untuk menolong kita memampukan menjalani peran kita masing2 dan bersama. BERKAH DALEM.
Renungan oleh RP. Sambodo, SS.CC.