Renungan hari Minggu, 17 Mei 2020

Selamat pagi sedulur semuanya, SALAM SEHAT &  BAHAGIA. Selamat hari Minggu, kita masuk dalam pekan 6 Paskah. Selamat menikmati Hadirat dan kebersamaan dengan Tuhan bersama anggota keluarga dalam EKARISTI OL. MENCINTAI ITU SAKIT

 

“Masak sih, ah yang benar saja, Ada ada saja, masak mencintai sakit? Bukankah mencintai, dicintai itu menyenangkan, kenapa dan dimana sakitnya?” apa reaksimu? Dalam kata pembuka Yesus menyampaikan “Kalau kamu mencintai/mengasihi AKU, kamu akan melakukan perintah2 KU” …dan Aku akan memberikan Penolong, Roh Kudus yang akan menyertai kamu, menguatkanmu serta membahagiakanmu Mendapati kata Injil yang demikian luar biasa, terbersit dipikiran sungguhkah aku mengasihi Yesus? Ketekunan menjalankan apa yang menjadi tugas perutusannya, Diakon Philipus yang dipenuhi Roh Kudus berhasil menambahkan jumlah jemaat yang percaya. Dan kepada mereka Allah menurunkan Roh Kudus untuk menguatkan dan mendewasakan mereka. Sebuah contoh keberhasilan dalam mengasihi. Atau oleh Petrus dikatakan “lebih baik menderita karena perbuatan baik (kasih) daripada menderita karena perbuatan jelek.

Lur mencintai itu sebuah komitmen tidak bisa asal asalan, bukan menduakan dan mendukakan serta pilih2. Kalau kita katakan Aku cinta Yesus tapi masih senang berdosa apakah itu sungguh sebuah cinta? Karena Tuhan tidak pernah memerintahkan untuk berbuat dosa. Kalau kita cinta Yesus maka totalitas pemberian diri itulah yang menyakitkan. Karena dosa itu yang menyenangkan hanya s saja, coba buang s maka apa yang tersisa, terkadang membuat males dan ditunda2? Terkadang juga kita mencari pembenaran diri, Tuhan tahu kita manusia lemah, tempat dosa dan salah pasti akan diampuni betul 100%, namun apakah aku mengasihi Allah kalau masih menduakanNYA serta mendukakanNYA? Kita tidak bisa mencintai Allah dan sekaligus mencintai dunia. Kita harus berani memilih. Hendaklah merubah dan membarui cara kita berturur kata, berperilaku, mengatasi kebiasaan perilaku dosa.  Kalau tidak setia pada Doa pribadi, membaca Kitab Suci, pengakuan dosa, perbuatan baik pada keluarga, sesama apakah itu namanya menuruti perintah Tuhan dan apakah aku bahagia? Yuk kita ukur cinta kita buat Tuhan, sama tidak dengan cinta Yesus pada kita, rentangkan tanganmu dan bandingkan dengan tangan Yesus yang terentang disalib untuk kita. Merentangkan tangan itu = mengikuti perintah Tuhan = menyakitkan. BERKAH DALEM.

 

Renungan oleh RP. Sambodo, SS.CC.