Renungan hari Jumat, 13 Maret 2020

Selamat siang sedulur semuanya. Hari ini Jumat dalam pekan 2 praPaskah. Batu penjuru.

Dalam 2 bacaan hari ini berbicara tentang penolakan. Bacaan pertama bagaimana perjalanan Yusuf untuk menjadi orang ke dua di Mesir harus mengalami penderitaan, ditolak oleh keluarga, dibuang kedalam sumur, dijual sebagai budak. Ini terjadi akibat perlakuan yang berbeda dari ayahnya. Dimana Yusuf sangat dimanja dan karena mimpinya yang membuat saudara-saudaranya irihati. Mereka memperlakukan Yusuf seperti bukan siapa2, Yusuf kedinginan di dasar sumur, sementara mereka duduk makan. Yesus dibenci oleh ahli Taurat, tua tua bangsa Yahudi dan imam-imam kepala karena menyampaikan hal yang benar, terutama setelah Yesus menyampaikan perumpamaan tentang kebun anggur. Mereka yang sebenarnya tahu siapakah Yesus justru menolak dan mereka yang tidak berpendidikan menerimanya sebagai Nabi.

Lur sering kita merasa marah, tidak suka atau masih menahan emosi walau pertemuan sudah selesai karena mendengar seseorang menyampaikan kebenaran dan itu mengena dalam diri kita.  Atau marah karena melihat tingkah laku politikus, atau aparat katolik namun tidak mampu menjaga ajaran gereja, mereka melegalkan aborsi, melakukan perzinahan, memakai alat-alat kontrasepsi karena malas memperhatikan pasangan lalu melihat merayakan Ekaristi dan menyambut Tubuh Kristus. Yuk kita berusaha menjadi pekerja yang menghasilkan buah yang baik baik dalam keluarga melalui doa bersama, baca Kitab Suci dan merayakan Sakramen Ekaristi dan pengakuan dosa juga dalam dunia kerja (bekerja secara tekun dan bertanggung jawab) dan lingkungan kita (hidup damai bersama dan menjaga lingkungan hidup) agar kita tidak terbuang dan digantikan oleh pekerja yang mampu memberikan hasil panenan yang memuaskan. BERKAH DALEM.

 

Renungan oleh RP. Sambodo, SS.CC.