Petunjuk Persiapan Misa Online

Prioritaskan Tuhan dari Segalanya
Jadwalkan jam Misa Anda ketika merencanakan hari Minggu Anda, daripada berharap untuk “waktu senggang” yang mungkin tidak pernah datang. Buatlah diri Anda untuk selalu siap mengikuti seluruh siaran, daripada berhenti dan mulai menyesuaikan dengan prioritas Anda yang lain. Lawanlah godaan untuk menjadikan diri Anda orang yang “mengatur” Misa.

Siapkan ruangan Doa Anda
Lihatlah ruangan di mana Anda berencana untuk menonton siaran. Apakah itu sepi dan rapi sehingga Anda dapat berdoa tanpa gangguan? Bisakah Anda mempercantik suasana, misalnya: menyalakan lilin atau meredupkan lampu ruangan?

Buatlah diri Anda untuk sungguh “hadir”
Tahan keinginan untuk melakukan banyak tugas. Tutup aplikasi lain di komputer Anda, terutama whatsapp dan pesan instan lainnya. Bebaskan diri Anda dari perbudakan untuk selalu merasa “online”. Ini adalah waktu Anda untuk berhubungan dengan Kristus. Serupa, tolak godaan untuk menjadi “efisien” dengan mengikuti Misa sambil melakukan pekerjaan rumah tangga.
Kebutuhan keluarga (mis. pengasuhan bayi atau orang tua) adalah alasan yang sah untuk menunda siaran Misa, tetapi kembalilah sesegera mungkin.

Siapkan diri Anda
Keadaan fisik menempatkan kita dalam kerangka berpikir yang benar. Sebelum mengikuti Misa virtual, penuhi kebutuhan tubuh Anda (mis. kamar kecil , belum makan). Hindari “ngemil” saat Misa.
Meskipun Anda tidak perlu memakai “pakaian yang terbaik untuk Misa” tindakan sederhana seperti mencuci muka dan mengenakan baju bersih dapat membantu Anda merasa segar dan siap untuk berdoa.
Berdoalah sewaktu Misa dengan membuat gerakan tangan yang tepat (mis. Tanda Salib) bahkan jika Anda tidak mengadopsi postur tubuh (mis. Berdiri untuk Injil) atau menyanyikan lagu-lagu pujian.

Komuni Rohani
Karena Anda tidak dapat menerima Komuni Suci, berdoalah Doa Komuni rohani. Kami merekomendasikan Doa dari St. Alphonsus Liguori; tetapi jangan ragu untuk mengungkapkan dengan kata-kata Anda sendiri: “Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mencintai-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku. Seolah-olah Engkau telah datang, Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu; jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin.“