Renungan

Renungan

Renungan hari Selasa, 12 Mei 2020

Selamat sore sedulur semuanya. SALAM SEHAT BAHAGIA. Hari ini Selasa dalam pekan 5 Paskah. Damai Tuhan.

 

Dalam amanat perpisahan Yesus mengatakan “Damai sejahteraKU bagimu”. Apa yang Yesus tinggalkan untuk para muridNYA bukanlah damai yang biasa2 saja, tapi Yang sangat berbeda dari dunia. Maka St. Fransiskus dalam doanya memohon agar ia dimampukan menjadi saluran damai itu sendiri. Paulus dan Barnabaspun karena merasakan Damai itu maka mereka tetap melaksanakan tugas pewartaan walaupun penuh dengan tantangan serta penganiayaan. Melalui pewartaan Damai para murid2 inilah maka kekristenan awal memiliki akar yang dalam.

Lur sering kita kehilangan Damai. Maka tidaklah salah Yesus perintahkan agar hati kita tidak dibebani masalah dan diliputi dengan ketakutan. Hal itu dimaksudkan agar kita menghidupi kegembiraan dalam hidup. Apakah beban hidupku saat ini? Yuk kita kenali dan sadari beban itu? Apakah dari dalam diri sendiri (marah, dosa2, iri, cemburu) itu cukup mudah diatasi, selama ada kemauan diri untuk memangkasnya. Apakah beban itu dari luar diri/penyebabnya orang lain? Jika yang ini yang dominan, maka agak sulit untuk mengatasi karena bergantung pada pihak lain, yang bisa kita lakukan adalah memberi kuasa kepada Allah untuk mengontrol hidup kita, doakan mereka yang menjadi penyebab. DAMAI akan kita temukan dalam penyerahan diri, percaya kepadaNYA serta mengikuti kehendakNYA. BERKAH DALEM.

 

Renungan oleh RP. Sambodo, SS.CC.

Renungan

Renungan hari Senin, 11 Mei 2020

Selamat siang sedulur semuanya. SALAM SEHAT & BAHAGIA.Hari ini Senin dalam pekan 5 Paskah. Kasih.

 

Kasih atau cinta kebanyakan bernuansa positif. Apakah ada cinta yang negatif dan merusak? Dalam bacaan pertama kita tidak melihat adanya kasih itu, karena baik orang Yahudi dan yang belum mengenal Tuhan (kafir) tidak menerima Paulus dan Barnabas, bahkan mereka memusuhinya. Mereka tidak siap mendengar kabar gembira Yang dibawa oleh Paulus dan Barnabas. Namun sangat berbeda dengan orang yang lumpuh di Lystra, ia memberi perhatian dan oleh karenanya Paulus memakai orang lumpuh itu untuk menunjukkan cinta Tuhan. Yesus sampaikan barangsiapa melakukan kehendak/perintah Allah itu bukti bahwa ia mengasihi Yesus dan barangsiapa mengasihi Yesus akan dikasihi oleh BAPA. Dan akan bersama tinggal dalam kasih Yesus dan Bapa. Namun kepada mereka yang tidak melakukan kehendak Allah tidak mencintaiNYA.

Lur Kasih itu adalah sebuah hubungan, berbagi kasih menjadi nyata dalam tindakan berbagi kebaikan dan saling pengertian. Seseorang yang memiliki pengalaman kasih yang positif ataupun negatif, akan mudah dikenali dari tindakannya. Sebagaimana orang2 di Ikonium, mereka mengalami kepahitan dalam cinta, makanya mereka menolak. Sering juga kita mendengar banyak anak2 yang hancur masa depannya karena obat, mengalami kekerasan, kesepian dan tidak ada perhatian. Namun ada juga cinta yang menghancurkan dalam mendidik anak ketika suami istri tidak satu bahasa dalam mendidik anak, kalau sesuai kesenangan mama, ok saja , walau papa nggak boleh atau sebaliknya, maka anak akan memanfaatkan hal itu. Atau menuruti semua kemauan anak/cucu tanpa pernah berkata tidak. Maka tidak jarang banyak orang tua dimasa tuanya merasa sendirian tidak ada yang mengurus karena menanamkan cinta yang salah, cinta akan harta. Yuk kita mohon penyertaan Roh Kudus agar mampu memiliki, menanamkan serta menumbuhkan kasihNYA yang SEJATI dalam diri, keluarga dan masyarakat. BERKAH DALEM.

 

Renungan oleh RP. Sambodo, SS.CC.

Renungan

Renungan hari Minggu, 10 Mei 2020

Selamat sore sedulur semuanya, SALAM SEHAT & BAHAGIA. Hari ini Minggu pekan Paskah 5. Semoga telah, sedang dan akan menikmati kebersamaan dalam dan perjumpaan dengan Tuhan bersama seluruh keluarga dalam EKARISTI OL. Kita PERCAYA SAJA. Hari ini sebagian besar umat manusia merayakan hari ibu, walau di Indonesia baru dirayakan 22 Desember nanti.

Zaman now, kalau mau jalan2 atau bepergian ketempat yang baru dan untuk pertama kalinya, orang tidak perlu takut biasanya selalu dikatakan buka aja Google map, atau aplikasi lain, jalan. Hanya kadang2 meskipun pakai, kalau tidak jeli dan waspada bisa salah, kadang harus berputar jauh atau kadang jalan Yang dilalui menuju ke tempat pemakaman. Nah kalau jalan cukup lebar tidak masalah untuk putar balik, namun kalau sempit dan dimalam hari, silahkan dibayangkan. Ketika jumlah anggota yang percaya bertambah, dan ada yang merasakan ketidakpuasan, maka timbullah intrik2 dalam kelompok yang percaya, untuk mencegah semakin meluas, maka para rasul memutuskan untuk membuat struktur baru dalam pelayanan, maka diangkatlah 7 orang diakon untuk bertugas melayani kebutuhan harian umat terutama para janda sedangkan para murid melayani altar doa (Ekaristi). Dan mereka semuanya setuju dengan struktur Yang baru itu. Di sisi lain, para rasul sendiri sedang mengalami kegelisahan karena akan berpisah dengan gurunya. Untuk mengatasi hal itu Yesus memberikan janji dengan mengatakan bahwa “janganlah gelisah hatimu percalah kepada Allah percayalah juga kepadaKU. Dirumah BAPAKU banyak tempat tinggal. Jika tidak tentu AKU sudah mengatakannya. AKU pergi untuk menyiapkan tempat bagimu, supaya ditempat Aku berada kamupun berada”. Mari direnungkan akan janji yang luar biasa, yang menunjukkan kebaikan hati Allah. Kekawatiran mereka ternyata karena mereka belum mengenali Yesus secara penuh, maka terlontarlah pertanyaan Philipus “Tuhan tunjukkalah BAPA itu kepada kami dan itu sudah cukup bagi kami”.

Lur kapan kita pertama kali mengenal Allah, jatuh cinta lalu dibaptis? Kalau anda yang baptis bayi akan berkata, sudah dari lahir, namun apapun dan kapanpun kita mengenal Allah yuk kita bertanya pada diri kita masing2 seberapa lama kita mengenal dan seberapa dalam pengenalan saya akan Allah/Yesus, atau saya belum juga mengenal sama sekali? Seberapa lamakah saya telah menjadi katolik, mengikuti Ekaristi, menerima Sakramen2, berapa sering saya berdoa secara pribadi, bersama, membaca Kitab Suci namun ternyata saya belum mengenal Kristus dan BAPA secara baik, dimanakah letak salahnya? Berapa sering/kali kita tersesat atau menyesatkan diri? Apakah saya/kita masih tetap mau mencoba mencari jalan sendiri (berpetualang) daripada mengikuti jalan yang jelas (Yesus) Akulah JALAN, KEBENARAN dan HIDUP dan bagaimana hasilnya? Kalau kita mengikuti gps kita, pasti kita akan tersesat, karena gps itu hanya menunjukkan arah, sementara kalau Yesus sebagai GPS kita, maka kita tidak akan salah/tersesat, karena Yesus berjalan bersama kita  Yuk kita jadikan Yesus sebagai BATU PENJURU yang mempersatukan, karena dengan bersama DIA kita tidak akan dipermalukan dan mendapatkan jaminan kebahagiaan abadi. BERKAH DALEM.

Selamat kepada para ibu, atas kesediaan dan kerelaan menjadi seorang ibu. Meski tanpa setangkai bunga dan sekantong coklat, namun tetap ada doa dan intensi dalam misa. Kita bersyukur memiliki 2 ibu, ibu yang melahirkan kita dan Maria Bunda Gereja. Gentle woman, peaceful dove, teach us wisdom, teach us love.

 

Renungan oleh RP. Sambodo, SS.CC.

Renungan

Renungan hari Sabtu, 9 Mei 2020

Selamat siang sedulur semuanya. SALAM SEHAT. Selamat menikmati weekend, walau nggak bisa jalan2. Hari ini Sabtu pekan 4 Paskah. Tetap menikmati.

Kalau kita ditolak, tidak diterima, diisyukan yang negatip bahkan dianiaya disuatu tempat, bagaimana reaksi kita? Hari ini Barnabas dan Paulus mendapatkan perlawanan dalam pewartaan. Kali ini orang2 Yahudi merasa iri karena yang percaya kepada Yesus semakin banyak dan bahkan pada hari Sabat dipenuhi oleh mereka2 yang baru percaya. Maka orang2 Yahudi memakai wanita2 kaya yang berpengaruh untuk mengusir Barnabas dan Paulus dari kota mereka. Barnabas dan Paulus pun mengepaskan debu didepan mata mereka dan pergi dengan sukacita. Perasaan kacau dialami Philipus karena tidak mampu memahami apa yang disampaikan Yesus kepada mereka tentang kesatuan Yesus dengan BAPA. Ternyata lamanya waktu bersama belumlah bisa menjadi ukuran untuk bisa melihat seseorang paham atau tidak. Maka Yesus menegaskan bahwa kebersatuanNYA dengan BAPA adalah hakiki.

Lur jujur, sering kalau hanya menuruti perasaan saja, akan sangat menghancurkan pelayanan. Namun melihat bagaimana Barnabas dan Paulus walaupun disakiti tetap memiliki keceriaan dan bahkan jemaat yang ditinggalkanpun ada dalam suasana sukacita. Kunci utamanya adalah kesadaran bahwa itu perkerjaanku yang kukerjakan dengan sukacita dan tanpa beban. Sering kita dalam pelayanan takut ditolak, tidak siap kalau gagal, menerapkan target yang muluk, sementara Barnabas dan Paulus, justru menyerahkan dan percaya selenuhnya kepada Roh Kudus, maka ketika mendapatkan perlawanan dinikmati saja. Terkadang juga kita menjadi gagal paham karena sudah memiliki frame/kerangka pemahaman yang tidak bisa lagi diotak-atik, maka itulah yang terjadi pada Philipus. Yuk kita belajar untuk semakin memiliki kedalaman/intensitas yang penuh untuk bisa semakin menyadari dan memiliki kesatuan yang penuh (walau saat ini secara spiritual) melalui peran serta dalam Sakramen2. Serta kita membangun keintiman yang sungguh dengan Allah sendiri. BERKAH DALEM.

 

Renungan oleh RP. Sambodo, SS.CC.

Renungan

Renungan hari Jumat, 8 Mei 2020

Selamat siang sedulur semuanya. Hari ini Jumat dalam pekan 4 Paskah. Kemana?

Sebuah pertanyaan yang sering kita dengarkan ketika dengan tas besar, keluar dari rumah berpapasan dengan tetangga. Hari ini Yesus menyampaikan kepada para muridNYA bahwa perpisahan akan terjadi namun janganlah takut akan perhatian Allah untuk umatNYA, yaitu dengan menyiapkan tempat tinggal dan akan menjamput seandainya tempat untuk masing2 kita sudah siap. Dalam kebingungannya Thomas bertanya, Tuhan kemana sih Engkau pergi, bagaimana Kami tahu jalan kesana? Mari kita perhatikan jawaban Yesus, bukan menunjuk kemana namun justru menyatakan “Akulah JALAN, KEBENARAN dan HIDUP”. Sebuah bentuk nyata akan perhatian, kasih serta pemberian Allah kepada manusia.

Lur Allah selalu memberikan penghiburan dan pertolongan bagi kita, namun apakah aku sungguh merasakannya? Juga Allah akan menjemput kita satu persatu, ketika tempat pribadi kita telah siap, nah apakah aku sudah menyiapkan diri untuk tunggu jemputan? Yuk kita tetap ikut Yesus karena tidak akan tersesat dan salah jalan. Dan daptkah aku mengatakan dengan kesungguhan hati Tuhanku aku percaya dan kupercayakan hidupku hanya padaMU BERKAH DALEM.

 

Renungan oleh RP. Sambodo, SS.CC.

Renungan

Renungan hari Kamis, 7 Mei 2020

Selamat sore sedulur semuanya. Hari ini Kamis dalam pekan 4 Paskah. Pelayan.

Sebuah kata yang banyak orang tidak menyukai, apalagi kalau diminta untuk menjadi/menjalaninya. Namun apa yang dilakukan Paulus sungguh sangat berbeda. Ia sebagai seorang pelayan Yang sejati yang menjalankan tugasnya secara baik. Ia mencoba menarik orang lain (jemaat di tempat misi) dengan menceritakan sejarah keselamatan bangsa Israel dari mulai perjanjian lama, kisah para Nabi dan Raja yang mana tentu mereka telah tahu sampai kepada Yohanes pembaptis. Maka Paulus mengakhiri kisahnya dengan mengatakan membuka Tali kasurNYA pun aku tak layak. Padahal saat itu Yohanes diakui sebagai pewarta yang luar biasa.

Lur banyak yang tidak suka menjadi pelayan, apalagi membaca kisah penderitaan masa lalu mereka, namun tawaran Yesus sangat berbeda untuk menjadi pelayananNYA adalah Allah Bapa sebagai tuan. Yesus memberikan contoh dengan membasuh kaki para rasulNYA, tanpa kecuali. Bapa akan memperlakukan kita secara istimewa/lebih baik daripada kita memperlakukan diri kita sendiri. IA akan menuntun kita pada jalan yang membahagiakan, aman, damai. Namun kalau kita menolak IA tidak memberikan hukuman. Menjadi hamba/pelayan Allah melaksanakan misi yaitu membagikan warta SUKACITA bukan dukacita. Yuk kita jalani perutusan kita agar semua bisa memiliki kebahagiaan dan sukacita sejati. BERKAH DALEM.

 

Renungan oleh RP. Sambodo, SS.CC.

Renungan

Renungan hari Rabu, 6 Mei 2020

Selamat sore sedulur semuanya. SALAM SEHAT. Hari ini Rabu dalam pekan 4 Paskah. Taat.

Dalam bacaan pertama hari ini Roh Kudus memerintahkan agar para murid mempersiapkan Banabas dan Saulus untuk misi khusus. Setelah mereka semua kembali ke Yerusalem dalam perjalanan mereka mereka berdoa bersama dan memohon bimbingan Roh Kudus lalu melepaskan Barnabas dan Saulus untuk misi khusus ke Seleukia dan Siprus. Kali ini Yesus berbicara kepada orang2 Farisi yang percaya kepadaNYA akan siapakah DIA. Yesus katakan bahwa IA datang ke dunia sebagai CAHAYA sejati, namun tetap memberi kebebasan kepada semua yang mau menerima atau menolak. Karena kehadiranNYA bukan untuk menghukum namun lebih bertujuan untuk menyelamatkan manusia. Manusia banyak memilih kegelapan karena akan menutupi segala perilakunya yang salah. Dan perilaku yang salah itulah sebenarnya yang menghukum manusia. Barangsiapa menerima Yesus juga menerima BAPA yang mengutusNYA. Maka apa yang dikatakanNYA adalah perkataan KEBENARAN dari BAPA.

Lur apakah CAHAYA sejati itu menyinari dan menuntun langkah hidupku dengan berbagi kasih, kebaikan dan pengampunan serta kerendahan hati ataukah aku masih/sudah kembali hidup dalam kegelapan (karena kuasa jahat disekitar kita? Yuk kita mohon karunia kekuatan dari Roh Kudus agar dimampukan menjadi utusanNYA dan berani menolak hal2 jahat dan kejahatan dalam diri kita. BERKAH DALEM.

 

Renungan oleh RP. Sambodo, SS.CC.

Renungan

Renungan hari Selasa, 5 Mei 2020

Selamat sore sedulur semuanya. SALAM SEHAT. Hari ini Selasa dalam pekan 4 Paskah. Mengenali kehadiranNYA.

Dalam bacaan pertama hari ini kita melihat bahwa hasil penganiayaan jemaat perdana justru membawa pemekaran/pertambahan yang luar biasa. Mereka walau teraniaya tetap mewartakan iman akan Yesus Kristus yang bangkit, sehingga banyak orang ditambahkan dan dibaptis. Juga pengenalan diri sebagai pengikut Kristus untuk pertama kali disebut di Anthiokia. Mereka menjadi domba2 Yang baru, yang mendapatkan jaminan keselamatan dari Yesus sendiri. Namun kondisi ini menjadi sangat berbeda dengan mereka yang bertatapan langsung dengan Yesus dalam pengajaran setiap harinya. Banyak diantara mereka yang terus mempertanyakan serta tidak mau mengakui apa yang telah Yesus kerjakan, namun mereka tetap memaksakan diri agar Yesus membuat pengakuan di depan umum bahwa IA adalah MESIAS. Sebuah jebakan yang disiapkan namun justru mereka sendiri terjebak didalamnya, karena mereka bukanlah domba dari kandang Yesus sendiri.

Lur zaman now ini kita tidaklah mendapatkan penganiayaan yang parah, namun bisa justru yang banyak terjadi adalah memilih meninggalkan iman. Kenapa dan harus bagaimana? Ketika keraguan hadir dan memenuhi hati kita jangan sekali kali berpaling dari Tuhan namun hendaklah belajar memahami bahasa Allah yang telah berbicara dengan bahasa manusia. Menperdalam pengetahuan dan pemahaman melalui belajar serta memohon karunia Roh Kudus.

Jangan pula meninggalkan komunitas beriman betapapun kekecewaan hidup yang tengah kita alami, namun tetaplah datang dalam doa dan adorasi. Yuk kita buka hati biarlah Sabda Allah meyakinkan dan membuat kita yakin bahwa itu adalah perkataan2NYA yang cocok dan pas untuk kita. Biarkan IA mengembalakanmu. BERKAH DALEM.

 

Renungan oleh RP. Sambodo, SS.CC.

Renungan

Renungan hari Senin, 4 Mei 2020

Selamat sore sedulur semuanya. SALAM SEHAT. Hari ini Senin dalam pekan 4 Paskah. Telinga dan hati yang peka.

Kembali kita diajak untuk melanjutkan kisah pewartaan Petrus. Kali ini Petrus mendapatkan pertentangan dari saudara-saudaranya karena mengunjungi, makan bersama dan mewartakan Yesus yang BANGKIT kepada orang-orang bukan Yahudi. Namun berkat penjelasan apa dan bagaimana hal itu terjadi serta yang mereka alami yaitu mereka menerima Roh Kudus seperti halnya ketika kita menerima pertama kali serta Petrus ingat akan perkataan Yesus, bahwa Yohanes membaptis dengan air tetapi kamu akan dibaptis oleh Roh Kudus. Karena penjelasan itu maka akhirnya mereka bergembira, bahwa bangsa-bangsa yang tidak mengenalNYApun mendapatkan keselamatan karena karya Roh Kudus. Hal ini seperti apa yang dikatakan Yesus, bahwa IA harus juga menjaga kawanan domba-domba yang berasal dari kandang lain, atau domba-domba asing. Mereka bukanlah domba-domba yang tersesat, namun mereka adalah yang juga mengenali suara Yesus sendiri dan mereka adalah yang diberikan BAPA kepada Yesus.

Lur dengan kedua bacaan hari ini kita diajak untuk:

1. Mengasihi mereka yang dipercayakan Tuhan kepada kita (keluarga, komunitas).

2. Mendoakan mereka dan menyediakan waktu untuk mereka.

3. Membantu mereka bertumbuh dalam kerohanian dan kemandirian

4. Menumbuhkan pemahaman diri akan Sabda Allah, suara dan karya Roh Kudus melalui aneka sumber yang ada.

Yuk kita memohon agar telinga dan hati kita semakin peka bukan pekak, sehingga mampu mendengarkan bisikan lembutNYA. BERKAH DALEM.

 

Renungan oleh RP. Sambodo, SS.CC.

Renungan

Renungan hari Minggu, 3 Mei 2020

Selamat sore sedulur semuanya, SALAM SEHAT. Selamat menikmati kebersamaan dalam Tuhan bersama keluarga dengan merayakan Ekaristi Kudus bersama, belajar dari kebaikan hatiNYA. Hari ini Minggu Paskah ke 4. merupakan Minggu panggilan dengan melihat dan menjadikan Yesus sebagai gembala yang baik. Mari kita berdoa buat para imam, bruder atau suster agar mereka tetap SETIA dan bagi para calon agar merasakan kegembiraan dalam menanggapi panggilanNYA. MENJADI GEMBALA DAN DOMBA YANG BAIK.

Dikenal dan diingat  dengan sebutan nama, setiap orang pasti sangat senang. Namun sayangnya tidak semua orang memiliki daya ingat yang sama dalam menghafal nama (terutama saya) sehingga mungkin banyak yang kecewa karena tidak diingat. Inilah gambaran Yesus sebagai gembala yang baik, yang mengenali domba2NYA, domba2NYA mengenali NYA, serta mendengarkan suaraNYA. Dalam bacaan pertama Petrus walau memiliki latar belakang yang kurang baik, namun mampu membarui diri dengan menampilkan dirinya sebagai seorang pemimpin yang mampu mempertobatkan banyak orang, mengubah mereka dan membuat mereka memberi diri dibaptis. Contoh gembala yang baik diangkat Petrus dalam bacaan 2 dengan mengatakan bahwa IA yang tidak berdosa telah rela mati di Salib untuk dosa2 kita semua. Oleh sebab itu maka hendaklah kita mau berubah menjadi baik. Yesus hari ini menyebut dirinya pintu, untuk menuju dan keluar untuk. Melalui Pintu, maka domba akan merasa aman dan terlindungi serta terjamin apa yang menjadi kebutuhannya selama ada bersama gembala. Seorang gembala akan selalu memperhatikan domba2nya, merawat, memberi jaminan makan dan minum serta keselamatan dan kenyamanan. Namun demikian, sering kali ada saja domba2 yang nakal.

Lur masing2 kita dipanggil untuk menjadi gembala dan sekaligus domba yang baik, yang oleh Paus Fransiskus ditekankan untuk menjadi gembala berbau domba. Gembala yang bukan menggembalakan dirinya sendiri, namun menggembalakan siapapun yang menjadi tanggung jawabnya. Nah kita (dokter, guru, imam, perawat dan profesi yang lain) juga haruslah menjadi gembala yang baik bagi keluarga, komunitas dan mereka2 yang dipercayakan kepada kita. Kita juga diminta untuk menjadi domba yang baik (setia terhadap tugas membaca Firman dan menghidupi, mendengarkan dan mengikuti pesan para  imam dimana kita berada, menerima dan hidup sesuai dengan sakramen2, aktif terlibat bukan menjadi tukang kritik yang cuci tangan serta berani menegur serta mengingatkan imamnya apabila mulai salah langkah). Dan tugas yang tidak kalah pentingnya adalah berdoa bersama para gembala dan domba untuk kesetiaan dalam tugas perutusan. Yuk kita berupaya dan berusaha serta memohon pendampingan Roh Kudus untuk menolong kita memampukan menjalani peran kita masing2 dan bersama. BERKAH DALEM.

 

Renungan oleh RP. Sambodo, SS.CC.